ccii mut

Jumat, 12 Juli 2013

PEMBINAAN DUKUN BAYI

PEMBINAAN DUKUN BAYI
Pengertian:
            Dukun bayi adalah orang yang di anggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. (DEP.KES RI. 1994:2).
            Dukun bayi adalah seorang wanita atau pria yang menolong persalinan. Kemampuannya diperoleh secara turun temurun dari ibu kepada anak, atau dari keluarga dekat lainnya.(http:/www.fitry.blogspot.com/2011/02/pembinaan-dukun-bayi.html:23-04-1012:10:10).
            Tenaga sejak dahulu kala sampai sekarang memang berperan penting dalam pelayanan kebidanan oleh dukun bayi. (nama lain dukun beranak atau dukun bersalin adalah dukun paraji).
            Pernyataan tentang fisiologi dan patologi dalam kehamilan,persalinan dan nifas sangat terbatas, sehingga bila timbul komplikasi, ia tidak mampu mengatasinya, bahkan tidak menyadari arti dan akibatnya. Biarpun demikian, dukun dalam masyarakat mempunyai pengaruh besar, ia menyadari persalinan tidak hanya member pertolongan teknis, melainkan memberikan pila anotional security kepada wanita yang sedang bersalin serta keluarganya karna dengan doa-doanya dianggap membantu melancarkan jalannya persalinan (Sarwono:2011)
Pembagian Dukun Bayi:
1.      Dukun bayi terlatih:
Adalah dukun bayi yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan yang telah dinyatakan lulus.
2.      Dukun bayi tidak terlatih:
Adalah dukun bayi yang belum pernah terlatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
           

Pembinaan dukun adalah suatu pelatihan yang diberikan kepada dukun bayi oleh tenaga kesehatan yang menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan dukun yang bersangkutan, terutama dalam hal kebersihan alat-alat persalinan, dan perawatan bayi baru lahir, serta pengetahuan tentang perawatan kehamilan, deteksi dini terhadap resiko tinggi pada ibu dan bayi, kb, gizi, serta pencatatan kelahiran dan kematian. .(http:/www.fitry.blogspot.com/2011/02/pembinaan-dukun-bayi.html:23-04-1012:10:10).
Kelebihan dan Kekurangan Dukun Bayi
1.      Kelebihan:
a.       Dukun merawat ibu dan bayinya sampai tali pusat putus
b.      Kontak ibu dan bayi lebih awal dan lama
c.       Persalinan dilakukan dirumah
d.      Biaya murah dan tidak ditentukan
2.      Kekurangan
a.       Dukun belum mengerti teknik seftik dan anti seftik dalam menolong persalinan
b.      Dukun tidak mengenal keadaan patologis dan kehamilan, persalinan,nifas, dan bayi baru lahir
c.       Pengetahuan dukun rendah sehingga sukar ditatar dan diikutsertakan dalam program pemrintah.


Kesalahan yang Sering dilakukan Dukun Bayi
Kesalahan yang sering dilakukandukun bayi sehingga dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi antara lain adalah:
a.       Terjadinya robekan rahim  karena tindakan mendorong bayi didalam rahim dari luar sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin
b.      Terjadinya pendarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut rahim pada waktu kala III.
c.       Terjadinya partus tak maju, karna tidak mengenal tanda kelainan partus dan mau merujuk kepuskesmas/ RS.
d.      Untuk mencegah kesalahn tindakan dukun tersebut diperlukan suatu bimbingan bayi dukun. .(http:/www.fitry.blogspot.com/2011/02/pembinaan-dukun-bayi.html:23-04-1012:10:10).
Komplikasi yang Timbul pada Persalinan dengan Tenaga Dukun
1.      Persalinan lama
Persalinan lama, disebut “distosia” sehingga persalinan yang abnormal (sulit). Sebab-sebabnya dibagi dalam 3 golongan:
a.       Kelainan tenaga (power)
His yang tidak normal dalam kekuatan pada jalan lahir yang lazim pada setiap persalinan, tidak dapat di atasi sehingga persalinan mengalami kemacatan.
b.      Kelainan janin (passenger)
Persalinan dapat kemacatan karena kelainan dalam letak atau bentuk janin.
c.       Kelainan jalan lahir (passenge)
Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bias menghalangi kemajuan persalinan yang macat.
2.      Perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinan (2 jam setelah persalinan) merupakan penyebab kematian ibu, kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan. Plasenta previa, splusio plasenta, kehamilan ektopik, abortus, dan rupture uteri.
3.      Resiko infeksi pada ibu dan bayi
Persalinan pervaginam memerlukan aseptik dan “3 bersih”, buat tangan area perineum, dan area pusat, bersih selama dan sesudah persalinan.




Perbandingan Pelayanan Dukun Bayi dengan Tenaga Kesehatan
            Pelayanan dukun bayi akan menganjurkan ibu untuk:
1.      Melakukan pantangan terhadap makanan yang dianggap dapat mencelakakan anaknya, meliputi larangan memakan jantung pisang (bermakna makan jantung sendiri), makan di dalam kamar akan menimbulkan buah dada bengkak atau air susu ibu tidak keluar.
2.      Melakukan pantangan terhadap pakaian. Dukun bayi melarang ibu menggulungkan selendang di leher (dianggap menimbulkan lilitan tali pusat).
3.      Pantangan terhadap tindakan, yang meliputi membunuh/ menyiksa binatang (di anggap merusak tubuh anaknya)
4.      Melakukan kenduri (selamatan) yang diadakan pada saat 3 bulan/ 7 bulan.
5.      Tali pusat di potong hinis/ bamboo tipis
6.      Perawatan tali pusat menggunakan ramuan seperti kunyit,abu tempurung dan di bungkus dengan daun sirih.
7.      Bayi di beri makan pisang atau nasi yang sudah di haluskan kemudian di susui pada ibunya
PELAYANAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP BAYINYA:
1.      Pemotongan lai pusat  dengan gunting tali pusat steril sebelum plasenta keluar
2.      Pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, berat badan, panjang badan
3.      Perawatan talli pusat dengan alcohol/ betadin
4.      Bayi tidak mandi sebelum 6 jam untuk menghindari hipotermi
5.      Minuman pertama bayi kolustrum
6.      Bayi mendapat imunisasi

A.    Pemberitahuan Ibu Hamil untuk Bersalian di Tenaga Kesehatan
v Tujuan
            Memberikan penyuluhan kesehatan yang dapat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung jawab

v Peran dukun paraji
1.      Membantu bidan dalam merencanakan keuntungan ke posyandu, kelompok ibu atau KPKIA
2.      Mendampingi bidan dalam melaksanakan keuntungan
3.      Memberikan masukkan tentang kebutuhan masyarakat akan kunjungan dan materi pelatihan atau penyuluhan.

A.    Memberikan pengalahan tentang:
a.       Kebersihan atau kesehatan secara umum
b.      Kesiapan dalam menghadapi kehamilan
c.       Makanan bergizi dan pencegahan anemia
d.      Kematangan seksual,kehidupan seksual yang bertanggung jawab
e.       Banyak kehamilan dalam uisa muda
f.       Perencanaan keluarga

B.     Pengenalan dalam tanda kehamilan,persalinan dan nipas serta rujukannya
·         Peran dukun bayi dalam pengenalan tanda bahaya kehamilan yang harus di ketahuidukun paraji
1.      Mengenal tanda-tanda kehamilan
2.      Memotivasi atau mengantarkan ibu dengan tanda-tanda kehamilan untuk segera di peiksa oleh bidan
3.      Melakukan kunjungan rumah dan membeli penyuluhan pada ibu hamil,suami,keluarga maupun masyarakat tentang pentingnya memeriksaan kehamilan
4.      Menyampaikan tentan keuntungan dan kerugian dari tradisi yang berkembang di masyarakat mengenai kehamilan seperti(tidak mengijinkan seorang ibu hamil tidak dapat memeriksakan kehamilanya)
5.      Membantu menghilangkan tahayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas kehamilan
6.      Mendorong ibu hamil dan keluarganya untuk mempersiapkan biaya dan tempat persalinan yang aman(karawati,551 2011)

·         Peran dukun parati dalam pemeriksaayang dapat dan pemantauan kehamilan.
a.       Ibu hamil mendapat imunisasi TT
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat di cegah,hal ini karena kemungkinan adanya akibat membahayakan janin.Imunisasi harus di berikan pada wanitahamil hanya paksin tetanus
b.       Untuk mencegah kemungkinan tetanus neo natorum(Aiyeye rukiyah,asuhan kebidanan 1,2011)
Ø  ibu hamil mendapat imunisasi TT lengkap 12 kali
-          suntikan pertama pada pemeriksaan hamil pertama
-          suntikan kedua ,paling sedikit sebulan sesudah suntikan yang pertama.
Ø  Paktor resiko yang perludi perhatikanpada ibu hamil
-          Usia ibu (20 tahun atau >50 tahun
-          Pendidikan ibu rendah khususnya pengetahuan tenteng kesehatan kurang
-          Tinggi badan ibu <145cm
-          Social ekonomi keluarga rendah
-          Paritas 75
-          Ibu mengidap penyakit infeksi atau menanah
-          Jarak antara 2 kehamilan  kurang dari 2 tahun
-          Riwayat kematian janin/bayi/anak lebih dari satu persalinanpeterm
(Ai yeyen rukiyah S.SiT ASUHAN KEBIDANAN IV 2011)
3.      Kehamilan dengan factor resiko harus segera di rujuk ke puskesmas atau bidan
4.      Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
ü  Pendarahan vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, ket, mola hidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,banyak/ sedikit (berarti plasenta previa, solusio plasenta).
ü  Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang adanya sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang, sait kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.
ü  Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur,rabun senja)
Maslah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur,berbayang.

ü  Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bias berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi penyakit tulang panggul, persalinan pretem, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi  plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
ü  Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bias menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dn tangan tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda,anemia, gagal jantung atau preeklamsia.
ü  Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mearasa gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika abayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan ibu minum dengan baik. (Aiyeye rukiyah,asuhan kebidanan 1,2011)
5.      Cara perawatan payudara
1.      Menjaga payudara agar tetap bersih dan kering, terutama bagian punting susu
2.      Menggunakan BH yang menyokong payudara
3.      Apabiala putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yamg keluar disekitar putting setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap di lakukan dimulai dari putting susu yang tidak lecet.
4.      Apabila lecet sangat berat, dapat diistirahatkan selama 24 jam. Asi dikeluarkan dan diminumkan menggunakan sendok.
5.      Untuk menghilangkan nyeri, ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
6.      Apabila payudara bengkak akibat pembendungan asi maka ibu dapat melakukan:
a.       Pengopresan payudara dengan menggunakan kain basah hangat selama 5 menit
b.      Urut payudara dari arah pangkal ke punting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “z” menuju putting.
c.       Keluarkan asi sebagian dari bagian depan payudar sehingga putting susu lunak
d.      Susu kan bayi setiap 2-3 jam. Apabila bayi tidak dapat mengisap seluruh asi, sisanya keluarkan dengan tangan.
e.       Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui. (Eni Purwanti, Asuhan Kebidan untuk Ibu Nifas 2012)
6.      Cara menyusui yang benar
1.      Cara menyusui dengan sikap duduk
a.       Duduk dengan posisi santai dan tegak menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
b.      Sebelum menyusui, Asi dikeluarkan sedikit kemudian di oleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelebabpan putting susu.
c.       Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi ditidurkan diatas pangkauan ibu dengan cara:
1.      Bayi di pegang dengan satu tangan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi di tahan dengan telapak tangan ibu.
2.      Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
3.      Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
4.      Ibu menatap bayi dengan kasih saying
d.      Tangan kanan menyanggah payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan payudara bagian atas areola
e.       Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi
f.       Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepada bayi didekatkan kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan Asi keluar dan tempat penampungan Asi yang terletak dibawah areola. (Eni Purwanti, Asuhan Kebidan untuk Ibu Nifas 2012)
2.      Cara menyusui dengan sikap berbaring
Ini posisi yang amat baik untuk pemberian Asi yang pertama kali atau bila ibu merasakan lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang harus diwaspadai dari teknik ini adalah pertahankan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh karna itu, ibu harus selalu didampingi oleh orang lain ketika menyusui.
7.      Ibu hamil dengan tanda bahaya harus segera dirujuk kepuskesmas atau kerumah sakit
8.      Makanan bagi ibu hamil
-          Makanan pokok
-          Lauk pauk
-          Sayur dan buah
-          Susu
9.      Nutrisi ibu hamil
Janin didalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oelh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anak dalam kandungannya.
Kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janindan kecepatan janin mensintase jaringan-jaringan baru. Zat gizi diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolic dan dari makanan ibu sehari-hari sewaktu hamil.





Sumberzat gizi makan dapat dilihat di table dibawah ini.
Zat gizi
Sumber makanan
Protein (71 gram)
Daging,telur,produk susu,kacang,produk kedelai (tahu)
Kalsium (1200 gram)
Produk susu,sayuran berdaun hijau,tahu,kacang
Asam folat (0,4 mg)
Hati,telur,brokoli,jeruk,padi-padian,buncis
Zat besi (30 mg)
Hati,unggas,ikan,daging,kuning telur,sayuran berdaun hijau
Magnesium (320 mg)
Coklat,seafood,buncis,kacang,padi-padian
Vitamin B6 (2,2 mg)
Hati,pad-padian,daging
Vitamin E (10 mg)
Ikan,telur,susu,daging,sereal
Zinc (15 mg)
Seafood,susu,kacang,daging,buncis

10.  Gizi Pada Bayi
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi memerlukan masukkan zat gizi yang seimbang dan relatif besar. Jumlah mutlak zat gizi yang dibutuhkan bayi relatif kecil, tapi besar jika di hitung perkilogram berat badan
Masa balita disebut juga masa vital, khususnya sampai usia dua tahun, karena adanya perubahan yang cepat dan menyolok. Dengan adanya masa vital ini, maka pemeliharaan gizi sangat penting untuk diperhatikan.











Table : Kebutuhan Gizi Perhari untuk Bayi dan Balita

Satuan
Usia 0-6 bulan
Usia 7-12 bulan
Usia 1-3 tahun
Usia 4-6 tahun
Berat badan
Kg
5,5
8,5
12
18
Tinggi badan
Cm
60
71
90
108
Energy
Kkal
560
800
1250
1721
Protein
Gr
12
15
23
32






Vitamin





-  Vitamin A
RE
350
350
350
360
-  Thiamin
Mg
0,3
0,4
0,5
0,7
-  Riboflavin
Mg
0,3
0,5
0,6
0,9
-  Niasin
Mg
2,5
3,8
5,4
7,6
-  Vitamin b12
Mcg
0,1
0,1
0,5
0,7
-  Asam folat
Mcg
22
32
40
60
-  Vitamin C
Mcg
30
35
40
25






Mineral





-  Kalsium
Mg
600
400
500
500
-  Phosphor
Mg
200
250
250
350
-  Magnesium
Mg
35
55
75
Tad*
-  Besi
Mg
3
5
8
9
-  Seng
Mg
3
5
10
10
-  Iodium
Mcg
50
75
70
100
-  Selenium
Mcg
10
15
20
Tad*





11.  Tablet zat besi untuk ibu hamil
Ingatkan:
a.       Tidak ada pantangan makan untuk ibu hamil
b.      Minum tablet zat besi secara teratur, jangan disertai minum air the dan bila ada mual minum malam hari sebelum tidur
c.    Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (fe) adalah untuk mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlumenyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhan meningkat secara seknifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. (Aiyeye rukiyah,asuhan kebidanan 1,2011)
12.  Mengapa harus bersalin di rumah bidan atau tenaga kesehatan
Tambahan:
Gunakan setiap kesempatan untuk berkumpul/ upacara adat atau kebiasaan seperti nujuh bulan dll, untuk bersama bidan:
a.       Memberikan penyuluhan dan pendamping dalam mengahadapi masa persalinan
b.      Memberikan penyuluhan dan pendampingan untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu dalam menghadapi persalinan.
13.  Ajak bidan intuk mengetahui kebiasaan upacara adat yang biasa diberikan pada ibu hamil:
a.       Yang secara agama diizinkan
b.      Yang biasa didinginkan ibu hamil
c.       Keperluan yang harus disiapkan untuk upacara
d.      Doa-doa yang harus dikuasai
e.       Pembagian peran pada upacara
14.  Menyampaikan kepada masyarakat bahwa telah bemitra kerja dengan bidan
a.       Pelayanan diberikan satu paket
b.      Pelayanan diberikan sesuai dengan fungsi



Peran Dukun Bayi dalam Pengenalan tanda bahaya Persalinan
Peran dukun paraji dalam persiapan persalinan
1.      Bersama dengan bidan mengatur pertemuan dengan ibu hamil, suami dan keluarganya pada trimester ketiga untuk membahas tempat persalinan 2 hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan.
2.      Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai:
a.       Tanda-tanda persalinan yaitu: kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek, pengeluaran lender bercampur darah. Pelunakan seviks,pendataran serviks dan terjadi pembukaan serviks (manuaba,1998)
b.      Kapan harus mencari pertolongan
c.       Pengenalan tanda bahaya kehamilan
Yaitu syok pada saat persalinan, perdarahan pada saat persalinan,nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma, tekanan darah tinggi, persalinan yang lama, gawat janin dalam persalinan, demam dalampersalinan, nyeri perut hebat, sukar bernafas.(JNPKR, 2007)
3.      Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk persalinan yang bersih dan aman yaitu:
a.       Tempat yang bersih untuk ibu bersalin
b.      Sabun yang baru
c.       Air dan handuk yang bersih untuk mencuci tangan
d.      Kain bersih dan hangat untuk membersihkan dan mengeringkan bayi
e.       Ruangan yang bersih dan sehat
f.       Cahaya dan ventilasi yang cukup
4.      Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan transfortasi, calon donor darah jika terjadi kegawatdaruratan
5.      Segera hubungi bidan apabila ibu hamil telah menunjukkan tanda-tanda persalinan(ketuban pecah atau mulas teratur)
6.      Membantu bidan dalam merujuk ibu bersalin kerumah sakit atau ketempat lainnya
7.      Mengajurkan dan mempersiapkan ibu hamil dengan kondisi dibawah ini, untuk melahirkan dirumah sakit:
a.       Pernah mengalami persalinan yang sulit atau lahir mati
b.      Pernah menjalani bedah sesar
c.       Anemi berat
d.      Penyakit kronis: kencing manis, jantung, asma berat, TBC Dll.
e.       Perdarahan antepartum
f.       Pre-eklamsi pada kehamilan sekarang
g.      Kelainan letak atau posisi janin
h.      Kehamilan ganda
i.        Kehamilan kelima atau lebih terutama pada ibu hamil dengan status social rendah atau kurang energy kronis
j.        Primigravida sangat mudah (di bawah 16 tahun) atau multi paritas, berusia diatas 40 tahun
k.      Kehamilan kurang bulan sudah inpartu
Peran Dukun Paraji dalam Pertolongan Persalianan :
1.      Mengetahui tanda-tanda persalinan
2.      Menyarankan atau mengantar ibu untuk melahirkan di polindes atau pondokkan atau rumah bidan dan bila ibu mau di dampingi ketempat persalinan
3.      Segera hubungi dan memberitahu serta ajak bidan untuk segera dating kerumah ibu yang akan bersalin atau menyiapkan tempat untuk persalinan
4.      Bila ibu mau bersalin dirumah siapkan tempat persalinan yang besih, ventilasi cukup, terang dan jauh dari tempat yang kotor (kandang, sampah dan gudang)
Peran Dukun Paraji dalam Persalinan Aman
1.      Memastikan tersedianya mangan yang hangat, bersih dan sehat untuk persalinan, juga kain hangat untuk mengeringkan bayi baru lahir tempat untuk plasenta
2.      Cuci tangan dengan air sabun atau air bersih, kemudian keringkan hingga betul-betul kering dengan handuk bersih

3.      Bantu ibu untuk mengambil posisi yang paling nyaman baginya
4.      Membantu menganjurkan ibu untuk meneran hanya jika merasa ingin meneran atau sesuai dengan perintah bidan.
Hal-hal yang Tidak Boleh di Lakukan Waktu Membantu Bidan Menolong Persalianan:
1.      Jangan mendorong-dorong puncak rahim
2.      Jangan menarik ari-ari
3.      Jangan priksa dalam
Peran Dukun Paraji dalam Pengeluaran Plasenta dengan Peregangan Tali Pusat:
1.      Bantu ibu untuk bersandar atau berbaring untuk pengeluaran plasenta dan selaputnya
2.      Mmengurus ari-ari atau uri atau plasenta sesuai dengan tradisi dan memberikannya dengan suami dan keluarga ibu
3.      Membersihkan badan ibu
4.      Menetekkan bayi pada ibu
5.      Memandikan dan merawat ibu sesuai dengan peraturan
6.      Memberikan satu kapsul vitamin A (Karwati,Asuhan Kebidanan 4 2011)
Peran Dukun Bayi dalam Pengenalan Tanda Bahaya Nifas Serta Rujukannya:
1.      Peran dukun bayi yaitu mengetahui dan memberi penerangan pada ibu nifas
2.      Mengenali berat bayi lahir rendah bila tidak tersedia timbangan bayi
3.      Anjurkan untuk memeriksakan diri kebidan minimal 3 kali pada masa nifas
4.      Kunjungi ibu bersamam bidan bila ibu tidak dating untuk memriksakan diri
5.      Berikan penyuluhan dan anjurkan untuk berKB dan mengimunisasikan bayinya sesuai aturan
6.      Dukun paraji melaksanakan komunikasi sebagai berikut:
a.       Menanyakan apakah ada masalah dengan ibu atau bayinya
b.      Nasehati ibu supaya makan-makanan yang bergizi dan berikan tablet tambah darah
c.       Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersuhan diri, memakai pembalut bersih, makan bergizi, istirahan cukup dan cara merawat bayi

d.      Cucilah tangan lalu periksalah bayi:
Periksalah tali pusat pada setiap kali kunjungan (paling sedikit pada hari ke tiga, minggu ke dua dan minggu ke enam). Tali pusat harus tetap kering, ibu perlu diberitahu bahaya membubuhkan sesuatu pada tali pusat, misanya minya atau bahaya lain jika ada kemerahan pada pusat, perdarahan atau tercium bau busuk bayi segera di rujuk
e.       Perhatikan warna kulit bayi, tanyakan kepada ibu pemberian asi, misalnya bayi tidak mau menyusui, waktu jaga, cara bayi menangis, beberapa kali buang air kecil, dan bentuk fesesnya bila ada kelainan segera lapor bidan
f.       Perhatikan kondisi umum bayi, apakah ada ikhterus (bayi kuning) atau tidak. Ikhterus pada hari ke tiga post partum adalah ikhterus fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan.namun ikhterus terjadi sesudah hari ketiga atau kapan saja dan bayi malas untuk menetek dan tanpak mengantuk, maka bayi harus segera di rujuk
g.      Bicarakan pemberian asi dengan ibu, dan bila mungkin perhatikan apakah bayi menetek dengan baik
h.      Nasehati ibu untuk hanya memberikan asi kepada bayi selama empat bulan, dan bahaya pemberian makanan tambahan selain asi pada bayi sebelum berumur empat bulan
i.        Bicarakan tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai. Sebaiknya hal ini didiskusikan dengan suaminya
j.        Jika ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu atau bayi kepuskesmas atau rumah sakit (Pujiati Dewi 2011)
C.    Pengenalan Dini Tetanus Neonatorum, BBL serta Rujukannya
1.      Peran dukun peraji dalam pengenalan dini tetanus neonaturum
2.      Peran dukun peraji dalam perawatan bayi baru lahir atau BBL
a.       Tubuh bayi di keringkan dengan kain yang lunak
b.      Kemudian pakaian kain kering yang hangat dan tutup kepala
c.       Kemudian berikan bayi kepada ibunya untuk didekap didadanya serta diberi asi
d.      Periksa bayi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk mengetahui kelengkapan anggota badan atau organ tubuh
e.       Timbang bayi dan ukur panjangnya
f.       Setelah 24 jam bayi baru dimandikan dengan air hangat
g.      Kemudian pakaian kain kering yang hangat dan penutup kepala
h.      Kemudian berikan bayi kepada ibunya untuk didekap didadanya serta diberi Asi
Tetanus Neonatorum
Penyakit neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonates (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh klostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang system saraf pusat. Spora kuman tersebut masuk ke dalam Tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya yaitu tali pusat yang dapat terjadi pada saat pemotongan tali pusat ketika bayi lahir maupun pada saat perawatannya sebelum puput (terlepasnya tali pusat).
            Tetanus Toxoid (TT) adalah ani gen yang sangat aman dan juga aman untuk ibu hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT. Pada ibu hamil yang mendapat imunisasi TT tidak didapatkan perbedaan resiko cacat bawaan ataupun abortus dengan mereka yang tidak mendapatkan imunisasi. (Ai yeyeh, (Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita):2010)
            Tanda-Tanda Tetanus Neonatorium
Tanda-tanda jika seorang bayi mengalami tetanus neonatorium adalah :
Tiba-iba bayi demam/panas, memdadak bayi tidak mau/tidak bisa menyusu (mulut tertutup atau trismus), mulut mencucu seperti ikan, mudah sekali kejang,disertai sianosis, posisis punggung melengkung, kepala mendorong ke atas (posisi tetanus).
Pembagian tingkat tetanus :
1.      Tetanus neonatorium sedang
Umur bayi >7hari frekuensi kejang kadang-kadang, bentuk kejang, mulut mencucu, trismus kadang-kadang, kejang rangsang (+) posisi badan, episiotonus, kadang-kadang masih sadar, tali pusat kotor.
2.      Tetanus neonatorium berat
Umur bayi 0-7 hari, frekuensi kejang, sering batuk kejang, mulut mencucu, trismus terus-menerus kejang rangsang (+), posisi badan selalu episiotonus, masih sadar, tali pusat kotor, lubang telinga bersih/kotor
(Ai,yeyeh,(Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita):2010)

           
Penatalaksanaan Asuhan yang dapat dilakukan oleh bidan :
·         Secara medik
Penatalaksanaan tetanus neonatorum secara medik dan atas instruksi dokter biasanya diberikan cairan intravena  dengan larutan glukosa 5% dan NaCL fisiologis dalam perbandingan 4:1 selama 48-72 jam selanjutnya, infus hanya untuk memasukkan obat. Jika pasien telah dirawat lebih dari 24 jam atau pasien sering kejang atau apnea, diberikan larutan glukosa 10% dan natrium bikarbonat 1,5% dalam perbandingan 4:1 (jika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah) bila setelah 72 jam bayi mungkin belum diberi minum peroral/sonde melalui infus deberikan dosis 8-10 mg/kgBB/hari melalui infus (diazepam dimasukkan kedalamcairan infus, diganti setiap 6 jam).

·         Secara Keperawatan
Bayi tetanus neonatorum adalah pasien yang gawat, mudah terangsang/ kejang dan bila kejang selalu disertai sianosis pasien tetanus neonatorumsetiap kejang selalu diserti sianosis dan frekuensi kejang sering sehingga pasien akan terlihat sianosis terus menerus, tindakan yang perlu dilakukan :
ü  Baringkan bayi dengan posisi kepala ekstensi dengan memberikan ganjal di bawah bahunya
ü  Berikan 02 secara cermatkarena bayi setelah sianosis (1-2 L/ menit jika sedang karena sianosis,jika bertambah berat O2 diberikan lebih tinggi dapat sampai 4 L/ menit, jika kejang berhenti turunkan lagi)
ü  Pada saat kejang, pasang sudip lidah untuk mencegah lidah turun kebelakang dan juga mempermudah penghisapan lendirnya. Bila ada, lebih baik dipasang kuendel; selama masih banyak kejang kuendel atau sudip lidah di pasang terus
ü  Sering isap lender, yakni pada saat kejang, jika akan melakukan napas buatan pada saat apnea dan sewaktu-waktu terlihat lender pada mulut bayi
ü  Observasi tanda vital secara continue setiap ½ jam dan catat secara cermat. Pasien tetanus neonatorum karena mendapatkan anti konvulsan teknis kemungkinan sewaktu- waktu dapat terjadi apnea



ü  Usahakan agar tempat tidur bayi dalam keadaan hangat (pasang selubung tempat tidur/ kain di sekeliling tempat tidur karena bayi sering dalam keadaan telanjang, maksudnya agar memudahkan pengawasan pernafasannya ). Bila bayi kedinginan akan dapat menyebabkan apnea
ü  Jika bayi mengalami apnea lakukan resusitasi
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)
a.       Konsep Dasar
Bayi berat lahir rendan (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badanya saat lahir kurang dari 2500 gram sampai dengan 2400 gram
Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir rendah atau BBLR. Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi premature.
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahirnya dibedakan dalam:
1.      Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram,
2.      Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
3.      Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER), berat < 1000 gram
b.      Klasifikasi
Bayi berat lahir rendah (BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.      Bayi premature sesuai masa kehamilan (SMK)
Terdapat derajad prematuritas, menurut liser digolongkan menjadi 3 kelompok :
Bayi sangat prematur (extremely premature): 24-30 mg
Bayi premature sedang (moderately premature): 31-36 mg
Borderline premature dan mature. Beratnya seperti bayi matur akan tetapi sering timbul masalah seperti yang di alami bayi premature misalnya gangguan pernafasan, hiperbicirubinemia dan daya isap yang lama.




2.      Bayi premature kecil untuk masa kehamilan (KKM)
Banyak istilah yang di pergunakan untuk menunjukkan bahwa bayi KMK ini dapat menderita gangguan pertumbuhan didalam uterin (intra uterine growth retardation) seperti psendopremature, smalfordates, dismature, fetal malnutrition  sindrom, kronis fetal distress, dan small forgestational age (SGA).
Setiap bayi baru lahir (premature, matur dan post mature) mungkin saja mempunyai berat yang tidak sesuai dengan masa destasinya. Gambaran kliniknya tergantung dari pada lamanya intensitas dan timbulnya gangguan pertumbuhan yang mempengaruhi bayi tersebut.

Ada dua bentuk luge menurut renfieled (1975) yaitu
a.       Propotinate luge : janin menderita distres yang lama, gangguan pertumbuhan trjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Sebelum bayi lahir, sehingga berat panjang dan lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya.
b.      Disproportionate luge : terjadi akibat distress sub akut. Gangguan terjadi beberapa minggu, beberapa hari sebelum janin lahir. Pada kehamilan ini panjang dan lingkaran kepala normal, akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi, tanda-tanda sedikinya jarinag anak di bawah kulit, kulit kering keriput danmudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang
c.       Etiologi
1.      Factor ibu
Factor ibu merupakan hal yang dominan dalam mempengaruhi kejadian premature
a.       Toksemia grafidarum (pre-eklamsi dan eklamsi)
b.      Riwayat keahiran premature sebelumya, perdarahan antepartum dan malnutrisi, anemi
c.       Kelainan bentuk uterus (misal uterus inkompeten servik)
d.      Tumor (misal mioma uteri,estomia)

e.       Ibu yang menderita penyakit antara lain :
-          Akut dengan gejala panas tinggi (missal tipus abdominalis dan malaria)
-          TBC, penyakit jantung, hipertensi penyakit ginjal
2.      Factor janin
Beberapa factor lain yang mempengaruhi kejadian premature antara lain: kehamilan ganda,hidramnion antara lain, ketuban pecah dini,cacat bawaan, kelainan kromosom, infeksi (missal rubella,sifilis,tokso plasmosis)
3.      Factor lain
Selain factor ibu dan janin factor lain: factor plasenta, plasenta previa, solsio plasenta, factor lingkungan, radiasi atau zat-zat beracun, keadaan sosial ekonomi yang rendah, kebiasaan, pekerjaan yang melemahkan dan merokok.
d.      Tanda dan gejala
Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu, berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm. lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm. lingkar dada sama dengan atau kurang dari1,5 cm rambut lanugo masih banyak, jaringan lemak subkutan tipis atau kurang, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhan, tumit mengkilat, telap kaki halus, genetalia belum sempurna, labia minor belum tertutup oleh labia mayor, klitoris menonjol pada bayi perempuan, testis belum turun kedalam skrotum, pigmentasi dan rugus pada skrotum kurang pada bayi laki-laki, tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif pergerakannya, fungsi saraf yang belum atau tidak efektif dan fungsinya lemah jaringan kelenjar mamae masik kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang, pernik kasiosa tidak ada atau sedikit bila ada
e.       Penatalaksanaan
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR)
1.      Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat, BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuh harus dipertahankan dengan ketat,
2.      Mencegah infeksi dengan ketat, BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsif-prinsif pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi
3.      Pengawasan nutrisi atau asi, reflex menelan BBLR belum sempurna oleh karna itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat
4.      Penimbangan ketat, perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau nutsisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan, harus di lakukan dengan ketat
5.      Kain yang basah secepatnya dig anti dengan kain yang kering dan bersih,pertahankan suhu tetap hangat,
6.      Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu
7.      Tali pusat dalam keadaan bersih
8.      Beri minum dengan sonde atau tetes dengan pemberian Asi
9.      Bila tidak mungkin infuse dekstrosa 10% di tambah bicabornas natricuis 1,5% = 4:1 hari 1 = 60 cc/ kg/ hari (kolaborasi dengan dokter) dan berikan antibiotic (Pujiati Dewi 2011)

Penyuluhan Gizi dan KB
o   Peran dukun paraji dalam penyuluhan gizi
Membantu bidan dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil, bersalin, dan nifas umtuk menambah porsi makanan bayik kalori,  maupun mineral dan makan 1 piring lebih banyak dari biasanya, bagi ibu hamil untuk perkembangan bayi pada trimester II dan III. Jumlah kalori yang di butuhkan ibu hamil dengan berat badan 56 kg dan aktifitas sedang ialah 2000 kalori/ hari.
o   Peran dukun paraji dalam penyuluhan KB
Memberikan penyuluhan kepada seorang ibu mengenai penjarangan kehamilan atau mengatur jarak kehamilan tidak terlalu dekat, harus lebih dari 2 tahun dan hanya mempunyai 2 anak saja agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarganya. (Karwati, Asuhan Kebidanan V 2011)



Pencatatan Kelahiran dan Kematian Bayi dan Ibu
            Masyarakat diharapkan lebih perhatian terhadap masyarakat sekitarnya, apabila ada kelahiran atau kematian bayi dan ibu segera di catat dan di laporkan. Pencatatan kelahiran berupa kapan kelahiran tersebut, siapa penolong persalinan berupa kapan kelahiran tersebut, siapa penolong persalinan, dan bagaimana kondisi bayi dan ibu untuk pencatatan kematian bayi dan ibu haruslah di cantumkan penyebab kematian tersebut dan pertolongan apa saja yang telah dilakukan (Karwati, Asuhan Kebidanan V 2011)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar