ccii mut

Jumat, 12 Juli 2013

Ukuran-ukuran Epidemiologi
Ukuran-ukuran dasar dalam epidemiologi
Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens. Ukuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi.

1.      Angka absolute
Data yang dikumpulkan masih merupakan data kasar yang perlu diolah untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan. Nilai absolute berupa hasil pengolahan dengan cirri-ciri berikut :
a.       Berupa Jumlah
b.      Diperoleh dengan cepat
c.       Tidak dapat digunakan untuk membandingkan
Agar data morbiditas dapat digunakan untuk membandingkan maka data absolute diubah menjadi data relative. Dalam epidemiologi, ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan morbiditas dan mortalitas adalah antara angka, rasio dan proporsi.

2.      Proposri dan rate
·         Proporsi
Proporsi ialah perbandingan dengan nilai kwantitatif yang pembilangnya yang merupakan bagian dari penyebut. Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.
Ciri proporsi :
1.      Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan.
2.       Nilainya antara 0 dan 1








·         Rate
 Rate atau angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dengan penyebut atau kejadian dalam suatu populasi teterntu dengan jumlah penduduk dalam populasi tersebut dalam batas waktu tertentu.
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru.

Tujuan dari Insidence Rate adalah sebagai berikut
*   Mengukur angka kejadian penyakit
*   Untuk mencari atau mengukur faktor kausalitas
*   Perbandinagan antara berbagai populasi dengan pemaparan yang berbeda
*   Untuk mengukur besarnya risiko yang ditimbulkan oleh determinan tertentu

Hasil estimasi dari insiden dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan penanggulangan masalah kesehatan dengan melihat, Potret masalah kesehatan, angka dari beberapa periode dapat digunakan untuk melihat trend dan fluktuasi, untuk pemantauan dan evaluasi upaya pencegahan maupun penanggulangan serta sebagai dasar untuk membuat perbandingan angka insidens antar wilayah dan antar waktu
Rate merupakan proporsi dalam bentuk khusus-perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.
Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah kuantitas waktu.Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan penggunaannya dengan proporsi.
Ciri rate :                 
1.      Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
2.      Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.





1.      Incidence Rate
Jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode waktu tertentu dibandingkan (dibagi) jumlahpenduduk (populasi) yang memiliki resiko terhadap penyakit tersebut, dalam persen/permil.
Contoh:
Di desa Daun Dapat tahun 2008 terdapat jumlah penduduk sebanyak 20.000 orang. Lingkungannya yang kumuh menyebabkan semuanya rentan terhadap penyakit tifus. Ada beberapa orang yang terkena penyakit tifus. Dari laporan puskesmas terdapat penderita baru bulan februari 10 orang, Maret, Juni 15 orang September 5 orang dan Desember 8 orang. Beberapa angka insidensi di desa tersebut?
Jawab :
Angka Insidensi =
                            =
            = 0,19 %2)
2.       Attack Rate (angka serangaan)
Attack rate atau angka serangan adalah jumlah kasus selama edpidemi, dibagi dengan populasi yang mempunyai resiko, dalam persen/permil
Attack rate =  x 100%
Contoh :
Ketika terjadi wabah morbili dikelurahan sukamaju tahun 2008 terjadi 20 anak terserang morbili. Jumlah anak yang memiliki risiko terhadap morbilin adalah 2000 anak. Beberapa attack ratenya?
Jawab:
Attack rate penyakit morbili dikelurahan sukamaju adalah :
Attack rate =



3.       Secondary attack rate ( angka serangan sekunder)
            Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua yang dibandingkan jumlah penduduk dikurangi yang pernah terkena serangan pertama, dalam persen/permil.
Secondary attack rate = x 100%

Contoh :
Dikelurahan sukamaju yang penduduknya berjumlah 4000, pada serangan pertama mobile berjumlah 20 anak, maka pada serangan kedua terdapat 10 anak terserang morbili. Beberapa secondary attack ratenya ?
Jawab:
Secondary attack rate = x100% = 0,25 %

·         Rasio

Rasio merupakan nilai relative yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Misalnya: sebuah nilai kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B maka rasio kedua nilai tersebut adalah A/B.
            Contoh :
Pada  suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32 orang penderita dan 12 diantaranya adalah anak-anak maka rasio anak terhadap orang dewasa adalah =0,6
                        Pada contoh diatas proporsi menjadi  = 0,375 




3.      Prevalensi dan insiden

·          Prevalensi
Prevalensi adalah jumlah pederita lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu yang sama dikalangan pendudukan dan masyarakat tertentu. Hal ini ada dua jenis, yakni :
1.      Periode prevalence rate : jumlah penderita lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu tertentu dibagi jumlah rata-rata penduduk atau jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut, dalam persen/permil.

Rumus :
periode prevalence rate  = x 100%
contoh :
pada periode tahun 2008 (januari-desember) dikelurahan suka mandiri terdapat penderita morbili. Pada pertengahan tahun 2008 jumlah penduduk kelurahan sukamendiri adalah 4.500. Berapa period prevalence rate .

 jawab :
period prevalence rate = x 100% = 1%
2.      Point prevalence rate ( angka prevalence : jumlah penderita lama dan baru pada saat itu dalam persen/ pemil)

Rumus :
Point prevalence rate = x 100%

                        Contoh :
Dikecamatan bisamandiri terdapat kasus TBparu pada waktu dilakukan surve pada bulan agustus terdapat penderita TBC sebanyak 40 orang, dari jumlah penduduk 40.000 orang. Berapa point prevalence ratenya?
Jawaban :
Point prevalence rate = x 100% = 1%
·         Insiden
Gambaran tentang prekuensi penderita baru suatu penyakit didalam kelompok penduduk yang ditemukan pada jangka waktu tertentu.
1.      Insiden rate ( angka insiden )
Batasan untuk batas insidensi adalah poporsi kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau Negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada poporsi tersebut adalah kasus baru.
                        Rumus : p = x k
                        Ket :
p = estimasi angka isidensi
            d = jumlah kasus baru
            n = jumlah individu yang awalnya tidak sakit
            k = konstanta
atau jumlah kejadian dalam kurun waktu tertentu dibagi penduduk yang mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun waktu tertentu dikalikan dengan konstanta “k”.
angka insiden = x k
misalnya,angka insidensi kematian pendudukan Negara A karna penyait jantung pada tahun 1990 adalah 247 per 100.000 penduduk.
            Angka tersebut merupakan hasil perhitunagan menggunakan rumusan berikut.
 x 100.000
Angka insidensidalam epidemiologi merupakan ukuran yang penting dan banyak digunakan hingga terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh berbagai ahli epidemiologi.




Contoh:
Di desa Daun Dadap tahun 2008 terdapat jumlah penduduk sebanyak 20.000 orang. Lingkungannya yang kumuh menyebabkan semuanya rentan terhadap penyakit tifus,. Ada beberapa orang yang terkena penyakit tifus. Dari laporan puskesmas terdapat penderita baru Februari 10 orang, Maret 5orang, Juni 15 orang, September 5 orang, dan Desember 8 orang. Berapa angka insidensi didesa tersebut:
Jawab:
Angka insidensi          =
                        =
= 0,19%






Daftar Pustaka
Heru, Adi. 2010. EPIDEMIOLOGI KEBIDANAN. Fitramaya. Yogyakarta

Budiarto, Eko. 2003. EPIDEMIOLOGI. EGC. Jakarta

1 komentar:

  1. Gambling in San Jose, CO - JT Hub
    The 남양주 출장마사지 only casinos in San Jose that you 화성 출장마사지 can play on 경산 출장안마 a smartphone with the 천안 출장마사지 You can play 양주 출장샵 on your computer or tablet with the smartphone or tablet

    BalasHapus